2022 mungkin bukan tahun terbaik, tapi ternyata banyak moment menarik sejak awal tahun. Salah satu pengalaman yang berkesan adalah saat nonton GP Mandalika. Meskipun aku bukan penggemar berat olah raga bermotor, tapi punya pengalaman 4 tahun bekerja di dunia balap motor itu sesuatu banget. Jadi jangan heran kalau terkadang masih merindukan asap dan bisingnya knalpot di paddock 😂. Kebetulan juga pas jadwal kerjaan suami kosong dan pertandingan Moto Grand Prix di Indonesia tentu sebuah momen langka jadi kami memutuskan bahwa harus nonton!
Sejak awal event ini sudah menjadi perhatian publik. Meskipun bukan yang pertama, pagelaraan Moto GP Mandalika menjadi sejarah baru setelah event serupa digelar di Sirkuit Sentul lebih dari dua dekade yang lalu, tepatnya pada tahun 1997.
Karena memutuskan berangkat berlima bareng suami dan anak serta kakak dan ipar, tentunya banyak yang harus disiapkan. Terutama duit🤪Awal januari aku mulai membuat rencana perjalanan. Bahkan sampai bela - belain follow channel You Tube tentang seluk beluk Mandalika demi mendapat update terkini. Maklum trip kali ini sekaligus pengalaman pertama ke Pulau Lombok.
Moto GP dilaksanakan pada bulan Maret tapi hotel dan penginapan banyak yang telah terbooking bahkan sejak awal tahun. Untunglah ada kerabat di Mataram yang menyarankan untuk menginap di rumahnya saja. Beliau yang bekerja di kepolisian harus bertugas selama Moto GP berlangsung. Okay, masalah akomodasi aman dan lumayan menghemat biaya perjalanan. Gimana gak hemat, untuk penginapan sekelas tenda kapasitas 2 orang saja harganya udah mencapai 400rb an, sedangkan hotel dan penginapan lain sudah lebih dulu full booked. Gila banget emang.
Mengenai pembelian tiket agak tricky juga. Jadi harga tiket dijual berbeda tiap zona, sesuai fasilitas yang didapat. Selain fasilitas, zona tertentu juga memiliki view lebih baik (misal 2 tikungan ). Kami memilih tiket Standard Grandstand zona I di dekat tikungan 14. Tribun zona I atau Purple zone ini juga berada persis di samping kanan tribun Fans Marc Marquez.
Sebenarnya banyak drama selama rencana nonton GP ini. Yang awalnya rencana berangkat bertiga dan kemudian menjadi berlima tentu saja budget membengkak. Belum lagi memikirkan tiket pesawat yang ternyata harga nya melonjak gila - gilaan. Dengan berbagai pertimbangan, kami memilih menggunakan mobil pribadi sebagai transportasi. Selain harga tiket pesawat yang meroket dari sejutaan menjadi 2jt lebih, juga memudahkan mobilitas selama disana.
Hari kamis 17 Maret kami bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak dengan menumpang KMP Batu Layar menuju Pelabuhan Lembar. Rencana keberangkatan pukul 23.59 molor 3 jam lebih. Tidak hanya kami, kapal juga dipenuhi penonton Moto GP dari berbagai daerah. Ini adalah kapal terakhir yang rencana kedatangannya sehari sebelum pagelaran Moto GP.
Tiba di Pelabuhan Lembar, Lombok 19 Maret dini hari. Diluar pelabuhan suasana masih gelap. Bukannya langsung ke Mataram, kami memilih untuk ke Mandalika lebih dahulu. Gak sabar ingin melihat sirkuit sekaligus orientasi medan sebelum pertandingan besok. Asumsinya dengan datang lebih awal bakalan punya banyak kesempatan buat foto, melihat - lihat dan eksplore kawasan sekitar Sirkuit. Tapi ternyata sejak masuk di Bundaran Sunggung Park saja jalanan sudah macet. Ratusan orang mengantre di landmark tulisan WELCOME TO MANDALIKA meskipun suasana masih gelap gulita!
Setelah puas jeprat jepret kami memutuskan untuk istirahat dan ngopi di minimarket dekat bundaran sekalian menunggu pagi dan loket penukaran tiket dibuka. Disana juga ada rombongan pemotor dari Bandung dengan tujuan sama: menonton Moto GP Mandalika!